VISI : Unggul Dalam Akhlak, Unggul Dalam Ilmu, Berbudaya Lingkungan, Sehat dan Mandiri. MISI :1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis 3. Membiasakan warga sekolah berperilaku sehat 4. Mengembangkan potensi siswa untuk berkreatif dalam kehidupan sehari – hari 5. Membiasakan prilaku peduli terhadap lingkungan 6. Mengembangkan kemampuan bersikap mandiri

Rabu, 26 Oktober 2011

Peringatan Hari Habitat Nasional

Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi"[70][71] umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesia bedasarkan penelitian bahwa 10 persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25 persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Brasil dan Republik Demokratik Kongo. [72] Meskipun demikian, Guinness World Records pada 2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8 juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak kawasan di daerah hilir (pesisir).[73] Menurut catatan Down The Earth, proyek Asian Development Bank (ADB) di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau, selain berfungsi melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut dan banjir, terlebih di musim hujan. Hari Habitat Sedunia Hari habitat pertama diselenggarakan pada tahun 1986 dipusatkan di Nairobi dengan tema “Rumah adalah hak saya “ (Shelter is my right). Selanjutnya setiap tahun diselanggarakan peringatan ini dengan tema yang berbeda. UN-Habitat sendiri menyelenggarakan Global Observance yaitu pengamatan global atas prakarsa peningkatan kualitas permukiman di kota terpilih dan penghargaan ((Habitat Scroll of Honour) kepada perorangan atau organisasi yang berjasa dan dapat menjadi teladan pengembangan permukiman. Sebelum Konferensi PBB tentang Permukiman di Vancouver 1976, perhatian PBB masih tertuju pada masalah perumahan. Pada waktu itu berkembang wacana apakah perumahan (housing) kata benda (kumpulan rumah) atau kata kerja (merumahkan). Implikasinya tentu berbeda karena apabila kata benda yang diurus adalah bagaimana mengadakan rumah. Sedangkan perumahan sebagai kata kerja yang diurus adalah bagaimana merumahkan.. Deklarasi Vancouver menutup wacana itu dan menegaskan bahwa yang selayaknya diurus adalah permukiman. Direktorat Perumahan, Gedung dan Perencanaan PBB yang berkantor di New York kemudian dikembangkan menjadi Program Permukiman PBB (dikenal sebagai UN-Habitat) dan berpusat di Nairobi. Mengurus permukiman artinya tidak hanya mengurus rumah saja, tetapi rumah dalam kaitannya dengan sumber penghidupan dan pelayanan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Bagaimana caranya agar kualitas kehidupan dapat terus meningkat secara berkelanjutan, itulah inti permasalahan permukiman. Adapun tujuan utama agenda habitat adalah : - Hunian yang layak bagi semua - Urbanisasi yang berklelanjutan Indonesia pernah dua kali menjadi pusat penyelenggaraan hari habitat, yaitu tahun 1989 dengan tema “Rumah, Kesehatan dan Keluarga” dan tahun 2005 dengan tema “Tujuan Pengembangan Milenium (MDG) dan Kota”. Meski tidak selalu menjadi pusat kegiatan tetapi peringatan Hari Habitat selalu diselenggarakan di Indonesia. Tahun 2008 diselenggarakan di Denpasar, Bali dan tahun 2009 ini diselenggarakan di Palembang. Pada Tahun 2011 ini peringatan mengambil tema ‘Lindungi bumi kita dari Gerakan Rumah Kaca’, yang dipilih karena perubahan iklim yang berlangsung sangat cepat menjadi tantangan pembangunan terbesar di abad 21. Laporan dari UN Habitat 2011 Global Report in Human Settlements yang memfokuskan pada kota dan perubahan iklim, menyebutkan bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kota memberikan kontribusi 70% dari polusi dunia – sebagian besar berasal dari konsumsi bahan bakar fosil untuk listrik, transportasi, penggunaan energi pada gedung-gedung komersial dan perumahan, industri serta sampah. Hal ini juga memperlihatkan meningkatnya resiko perubahan iklim di kawasan perkotaan dan peningkatan populasi yang berdampak pada ketersediaan air, infrastuktur fisik, transportasi, ekosistem barang dan pelayanan, penyediaan energi, serta produksi industri dan ekonomi. Dampak dari perubahan iklim dan peningkatan populasi ini sangat dirasakan, salah satu contohnya berkaitan dengan ketersediaan air yang baru-baru ini menjadi permasalahan yang dialami oleh beberapa kota di Indonesia. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan penghematan air yaitu : 1. Periksa tagihan air anda untuk memantau komsumsi air di rumah kita. Jika konsumsi kita lebih dari biasanya, lihat kembali kebiasaan pemakaian air keluarga rumah kita. 2. Usahakan menggunakan shower di bawah 5 menit. Matikan keran shower jika tidak digunakan (saat memakai sabun/sampo). Apabila menggunakan bak dan gayung hemat dengan menggurangi pengunaan air dalam gayung dengan cara 5-8 gayungan untuk membilas dan 5-8 lagi untuk menghilangkan sabun. 3. Cucilah sayuran dan piring dalam bak berisi air daripada mencucinya di bawah aliran keran air. 4. Isilah mesin cuci di rumah sampai penuh dengan pakaian saat mencuci. 5. Kumpulkan air bilasan dari mesin cuci untuk menyiram toilet atau mengepel lantai. 6. Perbaiki kebocoran dan tetesan pada pipa dan keran secepatnya untuk mencegah pembuangan air dengan sia-sia. KEGIATAN SISWA-SISWI SDN DEWI SARTIKA CIPTA BINA MANDIRI DALAM MEMPERINGATI HARI HABITAT TAHUN 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2